“Belakangan ini, anak remaja saya yang saat ini duduk di kelas 9 sering kali membuat saya khawatir. Bukan karena pergaulannya, karena insya allah teman-teman dan lingkungannya baik. Bukan karena prestasinya, karena alhamdulillah nilai rapornya pun cukup memuaskan. Tapi karena dari kecil hingga saat ini, Ananda belum mempunyai cita-cita yang jelas. Kalau dilihat kemampuannya pun, seperti belum ada yang menonjol untuk dikembangkan. Bahkan Ananda pun belum tau mau melanjutkan ke SMA mana, padahal sebentar lagi Ananda akan segera lulus SMP.”
Mungkin Ayah Bunda juga sedang merasakan hal yang sama dengan cerita di atas? Ketika anak remaja Ayah Bunda diajak bicara tentang cita-cita, bakat, minat atau profesi impiannya, Ananda terlihat bingung dan tidak bersemangat. Bisa jadi itu adalah tanda bahwa Ananda butuh bantuan kita untuk membimbingnya dalam mengenali potensi diri. Ayo Ayah Bunda! kita belajar mengenali potensi Ananda, kita bantu Ananda untuk mengembangkan bakat dan minat Ananda untuk masa depan yang lebih cerah.
Ketika kita membahas tentang potensi diri remaja, maka yang perlu diperhatikan adalah apa yang dikuasai (bakat) dan diminati oleh remaja. Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang perlu dikembangkan untuk menjadi sebuah keahlian khusus. Sementara, minat diartikan sebagai ketertarikan seseorang terhadap kegiatan atau bidang tertentu.
Mengenali Potensi Remaja
Potensi diri remaja sangat penting untuk dikenali. Potensi diri remaja meliputi berbagai aspek seperti bakat, minat, kreatifitas, keterampilan sosial, komunikasi, teknologi, kepemimpinan, akademik, dan kemampuan untuk mengatasi masalah. Orang tua sangat berperan dalam memberikan bimbingan dan dukungan agar remaja dapat mengenali potensi diri serta mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan hidupnya.
Bagaimana
Cara Mengenali Potensi Diri Remaja?
Untuk
mengenali potensi diri remaja, orang tua dapat melakukan beberapa hal berikut:
1.
Mengamati perilaku dan minat remaja
Melalui
pengamatan, orang tua dapat melihat minat dan bakat remaja dalam berbagai
bidang seperti olahraga, seni, musik, bahasa, atau teknologi. Jika remaja
sering melakukan atau memperlihatkan minat pada suatu kegiatan atau bidang
tertentu, maka kemungkinan besar itu adalah potensi dirinya.
2.
Membuka komunikasi
Dengan
bertanya kepada remaja tentang apa yang Ananda sukai dan apa yang ingin mereka
capai, orang tua dapat memahami minat serta mengenali potensi diri remaja yang
mungkin belum terungkap.
3.
Mengenali prestasi dan pencapaian remaja
Orang
tua dapat memperhatikan pencapaian dan prestasi remaja, baik di sekolah maupun
di luar sekolah. Jika remaja mampu meraih prestasi dan pencapaian di suatu
bidang, maka itu dapat menjadi tanda bahwa potensi dirinya terletak pada bidang
tersebut.
4.
Mendorong remaja untuk mencoba hal-hal baru
Orang
tua juga dapat mendorong remaja untuk mencoba hal-hal baru yang dapat membantu
mengembangkan potensi diri mereka. Misalnya, mengikuti kursus bahasa asing,
bergabung dengan klub atau organisasi, atau mencoba hobi baru.
5.
Menggunakan tes minat dan bakat
Orang tua dapat menggunakan tes minat dan bakat untuk membantu Ananda menemukan potensi diri. Dalam hal ini, orang tua perlu menghubungi Psikolog atau lembaga yang berkompeten.
Dalam mengenali potensi diri remaja, penting bagi orang tua untuk tidak membandingkan potensi diri Ananda dengan anak lain atau memberikan penilaian yang bersifat subyektif. Sebagai orang tua, kita harus bersikap terbuka dan mendorong remaja untuk mengembangkan potensi diri secara positif.
Lalu, Bagaimana
Cara Mengembangkan Bakat dan Minat Remaja?
Setelah
menemukan bakat dan minat Ananda, orang tua dapat melakukan beberapa hal
berikut untuk membantu remaja dalam mengembangkan bakat dan minatnya:
1.
Memfasilitasi Pengembangan Bakat dan Minat
Ayah
Bunda dapat membantu mengembangkan bakat dan minat Ananda dengan menyiapkan
fasilitas yang memadai, seperti alat-alat seni, peralatan olahraga atau lainnya.
Ayah Bunda juga dapat mengarahkan Ananda agar mengikuti kursus atau kelas
ekstrakurikuler yang sesuai dengan bakat dan minatnya.
2.
Memberikan Dukungan
Berikan
dukungan dan motivasi yang positif agar remaja merasa percaya diri dalam
mengembangkan bakat dan minatnya.
3.
Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
Orang
tua dan keluarga adalah lingkungan utama yang harus memberikan dukungan penuh
terhadap perkembangan bakat dan minat Ananda. Setelahnya, orang tua dapat
mencarikan Ananda lingkungan sekolah yang menyediakan berbagai kegiatan
ekstrakurikuler dan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Jika perlu,
orang tua pun dapat mengajak Ananda untuk bergabung dengan komunitas atau
kelompok yang memiliki minat dan bakat yang sama.
4.
Berikan Apresiasi dan Tanggapan
Berikan apresiasi atas usaha dan pencapaian remaja dalam mengembangkan bakatnya. Berikan juga tanggapan positif untuk membantu bakat dan minat remaja terus berkembang.
Hambatan
yang menghalangi remaja dalam mengembangkan
potensi diri
Berikut
adalah beberapa hambatan yang dapat menghalangi remaja dalam mengembangkan
potensi diri:
1.
Kurang dukungan
Remaja
membutuhkan dukungan dari orang tua, guru, atau orang lain di sekitar untuk
membantu mengembangkan potensi diri. Kurangnya dukungan atau bahkan dukungan
yang negatif dapat menghambat remaja dalam mencoba hal-hal baru dan
mengembangkan bakat dan minat.
2.
Kurang percaya diri
Remaja
yang kurang percaya diri akan merasa sulit untuk mencoba hal-hal baru atau
mengambil risiko dalam mengembangkan potensi diri.
3.
Terlalu banyak tekanan dan harapan
Terlalu
banyak tekanan dan harapan dari orang tua, guru, atau masyarakat dapat membuat
remaja merasa tertekan dan sulit untuk mengembangkan potensi diri dengan cara
yang positif.
4.
Masalah kesehatan mental
Masalah
kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan perilaku dapat
menghalangi remaja dalam mengembangkan potensi diri, karena remaja akan merasa
sulit untuk fokus dan termotivasi.
5.
Lingkungan yang tidak kondusif
Remaja
yang hidup dalam lingkungan yang tidak aman atau memiliki nilai-nilai yang
bertentangan dengan pengembangan potensi diri positif, mungkin merasa sulit untuk
berkembang secara positif.
6.
Gangguan teknologi
Remaja yang menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial atau perangkat elektronik lainnya akan merasa sulit untuk fokus dan menghabiskan waktu untuk mengembangkan potensi diri mereka. Hal ini dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial, kreativitas, dan keterampilan lainnya.
Dengan
mengetahui hambatan yang mungkin muncul saat mendampingi Ananda dalam mengembangkan
potensi diri, diharapkan orang tua dapat membantu remaja untuk mengatasi
hambatan tersebut. Orang tua dapat memberikan dukungan positif, menanamkan
kepercayaan diri, menjaga harapan realistis, meningkatkan kesehatan mental,
menciptakan lingkungan yang kondusif, dan mengelola penggunaan teknologi. Dengan
adanya dukungan dan bimbingan dari orang tua, Insya Allah Ananda dapat
mengembangkan potensi diri secara positif, mengembangkan bakat dan minat untuk masa depan yang
lebih cerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar