Kamis, 01 Mei 2025

Mengajarkan Remaja Meminta Maaf dan Memaafkan

Oleh: Triry Watuna

Pernahkah Ayah Bunda berselisih paham atau berbeda pendapat dengan Ananda di rumah? Pernahkah Ayah Bunda mendapatkan cerita bahwa Ananda sedang bertengkar dengan temannya di sekolah? Atau pernahkah Ayah Bunda merasa pusing melihat pertengkaran antara Ananda dengan adik dan kakaknya di rumah?

Jika Ayah Bunda pernah mengalami beberapa kejadian tersebut. Coba Ayah Bunda perhatikan, siapakah yang akan meminta maaf duluan? Maukah Ananda meminta maaf atas kesalahannya? Atau maukah Ananda memaafkan kesalahan orang lain? Jika Ananda terlihat belum mau meminta maaf atau memaafkan, Ayah Bunda jangan langsung kecewa ya. Meskipun Ananda sekarang berada di usia remaja, mungkin saja Ananda kita belum mengerti bagaimana cara untuk meminta maaf atau memaafkan.  Namun, belum ada kata terlambat bagi kita sebagai orang tua untuk mengajarkan Ananda bagaimana cara meminta maaf atau memaafkan di usia remaja.

Mengajarkan remaja untuk meminta maaf dan memaafkan adalah langkah penting dan sangat dianjurkan dalam agama Islam karena dapat membantu Ananda mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan karakter yang baik.

Meminta maaf adalah tindakan mengungkapkan penyesalan atas kesalahan yang dilakukan. Meminta maaf bukan hanya tentang mengucapkan kata-kata, tetapi juga memahami kesalahan dan berusaha memperbaikinya. Sedangkan, memaafkan adalah sikap untuk melepaskan perasaan marah, kecewa dan terluka terhadap seseorang atau kelompok yang telah menyakiti kita. Memaafkan dapat membantu Ananda melepaskan perasaan negatif dan mengembangkan empati serta merasakan ketenangan dalam hidup.

Berikut langkah-langkah mengajarkan remaja untuk meminta maaf :

1.      Berikan contoh langsung

Children See, Children Do. Ananda lebih mengikuti contoh perbuatan yang dilakukan orang tua. Nasihat dan kata-kata orang tua memang didengarkan oleh Ananda. Tetapi, yang lebih berpengaruh sebenarnya adalah keteladanan kita sebagai orang tua. Jika Ayah Bunda ingin Ananda terbiasa meminta maaf, mulailah dengan memberikan contoh. Misalnya, ketika Ayah Bunda tidak sengaja membentak Ananda, katakan, "Maaf ya Nak, tadi Mama salah." Dengan begitu, Ananda akan belajar bahwa meminta maaf bukan tanda kelemahan, tetapi sebuah keberanian.

2.       Mengembangkan kesadaran diri dan empati

     Ajarkan remaja untuk merenung sebelum meminta maaf. Bantu remaja untuk mengenali dan mengakui kesalahan mereka sendiri. Tekankan pentingnya bertanggung jawab atas tindakan dan dampak yang ditimbulkan. Ajarkan mereka juga untuk mempertimbangkan perasaan orang lain dan dampak dari tindakan mereka. Tanyakan, "Bagaimana perasaan temanmu ketika kamu melakukan itu?" atau “Apa yang terjadi pada dirimu saat kamu melakukan kesalahan itu?” Setelah kejadian, ajak Ananda untuk berbicara tentang apa yang terjadi dan mengapa itu salah. Ini membantu Ananda memahami dampak tindakan mereka.

3.       Beri apresiasi atas usaha Ananda

Setelah Ananda meminta maaf, berikan apresiasi atas usaha Ananda. Misalnya melalui pujian yang tulus. Contohnya, "Mama bangga banget kamu berani minta maaf tadi. Itu menunjukkan kamu adalah anak yang hebat”. Kalimat ini akan memperkuat perilaku positif mereka dan mendorong mereka untuk terus melakukannya.

4.       Konsistensi dan kesabaran

Seperti keterampilan lainnya, meminta maaf membutuhkan latihan dan konsistensi . Berikan kesempatan untuk berlatih dalam situasi yang berbeda. Ayah Bunda juga harus ingat bahwa belajar meminta maaf adalah proses yang memerlukan waktu. Bersabarlah dan teruslah mendukung Ananda dalam perjalanannya.


Lalu, bagaimana cara mengajarkan remaja untuk memaafkan kesalahan orang lain:

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengajarkan Ananda cara memaafkan kesalahan orang lain, yaitu:

1.      Memberikan contoh memaafkan

Ananda akan lebih mudah menyerap pengetahuan ketika Ananda melihat sendiri kemudian menirukannya. Agar Ananda mau memaafkan, maka kita sebagai orang tua harus memberikan contoh memaafkan terlebih dahulu. Memberikan contoh memaafkan bisa dilakukan dengan selalu berkata pada Ananda, “Iya Nak, Ayah Bunda sudah memaafkan.” Atau bisa juga dengan bahasa tubuh, seperti mengajak bersalaman dan saling berpelukan.

2.       Mengajarkan menyalurkan kemarahan 

Ajarkan Ananda untuk menyalurkan kemarahannya pada hobi atau bakat yang dimiliki Ananda. Misal: menggambar, menulis, atau bicara langsung pada orang yang membuatnya marah.

3.       Mengajarkan untuk bersikap ikhlas dan sabar 

Ajarkan Ananda untuk menghadapi permasalahan dan kesulitan dengan tenang dan sabar. Ayah Bunda pun harus mengajarkan Ananda untuk selalu beristighfar saat sedang marah. Ajarkan Ananda juga agar tidak perlu mengingat dan mengungkit kesalahan orang lain di kemudian hari

4.       Memberi pujian

Remaja senang sekali apabila mendapat pujian dari orang-orang di sekitar. Jadi, sebagai orang tua, jangan pernah ragu untuk selalu memberikan pujian kepada Ananda. Dalam hal apa pun, termasuk ketika Ananda mau memaafkan temannya. Memberi pujian pada Ananda dapat menjadi motivasi bagi Ananda untuk senang memaafkan orang lain.


Mengatasi Tantangan yang Mungkin Muncul

Mengajarkan remaja untuk meminta maaf dan memaafkan terkadang tidak selalu berjalan mulus. Akan selalu ada tantangan yang Ayah Bunda hadapi. Berikut beberapa tantangan yang mungkin Ayah Bunda hadapi dan cara mengatasinya:

1.       Ananda malu atau takut meminta maaf 

Jelaskan kepada Ananda bahwa meminta maaf bukan tanda kelemahan, tetapi keberanian. Ayah Bunda juga bisa membantu mereka dengan mendampingi saat mereka meminta maaf. Ayah Bunda juga bisa mencoba membuat rutinitas malam sebelum tidur, ajak Ananda merenungkan apakah Ananda  telah melakukan kesalahan pada hari itu. Jika iya, dorong Ananda untuk meminta maaf kepada orang yang bersangkutan, termasuk anggota keluarga.

2.       Ananda sulit memaafkan

Jika Ananda merasa sulit memaafkan, berikan waktu. Jika ada orang lain meminta maaf kepada Ananda, sering kali kita sebagai orang tua langsung mengingatkan Ananda untuk memaafkan. Bahkan Ayah Bunda cenderung memaksa Ananda untuk langsung memaafkan. Memang benar, bila Ananda marah harus diingatkan untuk memaafkan. Namun berikan juga Ananda waktu untuk bisa memberi maaf dengan tulus tanpa terpaksa. Jelaskan bahwa memaafkan adalah cara untuk menyembuhkan rasa sakit hati, bukan melupakan kejadian tersebut. Kemudian, cari tahu apa yang membuat Ananda tidak mau atau menolak memaafkan. Bila Ananda sudah siap, Ayah Bunda bisa jadi perantara untuk membantu Ananda memaafkan.

Ketika Ayah Bunda mengajarkan, membimbing dan memberi dukungan kepada Ananda, maka Insyaallah Ananda dapat belajar untuk meminta maaf dan memaafkan serta membangun hubungan yang lebih positif dengan orang-orang di sekitar. Ananda juga akan mampu belajar dari kesalahan dan mengambil hikmah dari setiap kejadian serta mengembangkan diri menjadi individu yang lebih bijaksana. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenali Potensi Diri Remaja: Menggali dan Mengembangkan Bakat dan Minat Remaja Untuk Masa Depan yang Lebih Cerah

“Belakangan ini, anak remaja saya yang saat ini duduk di kelas 9 sering kali membuat saya khawatir. Bukan karena pergaulannya, karena insya ...