Jumat, 02 Maret 2012

Remaja dan Agama

A.   REMAJA DAN AGAMA
     Proses terbentuknya seseorang menjadi orang yang beriman dan beragama tidaklah mudah. Menurut Antonius Atosokhi Gea dalam Character Building III, iman terbentuk melalui dua proses. Adapun kedua proses tersebut adalah sebagai berikut:






1.     Timbulnya rasa cinta pada Allah SWT
 Rasa cinta pada Allah SWT dapat ditimbulkan melalui hal-hal berikut, yaitu:
  • Mengenal Allah SWT
  •  Mengembangkan dan mendalami ilmu tentang Allah SWT
  •  Mengatasi tantangan dengan beribadah pada Allah SWT

2.     Berkembangnya rasa cinta pada Allah SWT
 Beberapa cara untuk mengembangkan rasa cinta pada Allah SWT, yaitu:
  • Menjadikan cinta pada Allah SWT sebagai prioritas utama
  • Membuktikan cinta kepada Allah SWT melalui perbuatan

B.    MAKNA IBADAH PADA ALLAH SWT
 Beberapa makna ibadah yang kita lakukan pada Allah SWT, yaitu:
1.     Sebagai bentuk ketundukan pada Allah SWT
2.     Sebagai wujud cinta pada Allah SWT
3.     Sebagai bentuk komunikasi dan pengharapan pada Allah SWT

C.    PERISTIWA-PERISTIWA SPIRITUAL KEAGAMAAN
Menurut Antonius Atosokhi Gea, ada beberapa hal yang harus kita lakukan dalam menyikapi peristiwa-peristiwa spiritual keagamaan. Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut:
1.     Menyesuaikan sudut pandang dan perasaan dengan penganut agama lainnya
2.     Menghormati peristiwa spiritual agama lain
3.     Menghadapi setiap perbedaan dengan cara yang bijak
4.     Mengutamakan hal yang lebih penting

D.   DIALOG ANTARAGAMA
Dialog antaragama dan interagama merupakan hal yang perlu dikembangkan karena kita hidup dalam kemajemukan beragama. Dialog merupakan pembicaraan langsung diantara orang-orang yang mempunyai pandangan berbeda tentang sesuatu hal, dengan maksud untuk saling bertukar informasi, sehingga dicapai saling pengertian. Dialog antaragama adalah pembicaraan langsung diantara orang-orang yang berbeda agamanya. Sedangkan, dialog interagama adalah pembicaraan langsung di antara pemeluk agama yang sama namun berbeda dalam pemahaman dan penghayatannya terhadap agama tersebut.
Sebagai remaja yang sedang tumbuh, kita harus lebih bijak dalam memahami setiap hal. Kita tidak hanya sekedar memeluk suatu agama, percaya, dan beriman pada Tuhan. Tapi lebih dari itu kita harus berusaha untuk bersikap dan berpikir labih toleran dalam hidup bersama. Terlebih hidup dalam bangsa yang majemuk dan penuh keberagaman.
Apabila kita mampu mengembangkan sikap toleransi antarumat beragama, maka kita dapat merasakan kedamian dan kesejukan dalam hidup bersama. Kita juga dapat menjalankan apa yang kita yakini dengan nyaman dan tenang. 
Untuk mewujudkan kedamian dan kesejukkan dalam hidup beragama, diperlukan dialog antar dan interagama. Melalui dialog antar dan interagama, kita dapat mengenal dengan baik budaya dan kebiasaan satu sama lain, sehingga dapat terbangun hubungan yang lebih toleran. Dialog antar dan interagama juga berguna untuk membina persatuan serta memperdalam dan memurnikan keyakinan kita sendiri.

E.    KERJA SAMA ANTARUMAT BERAGAMA
Kerjasama merupakan hubungan yang dinilai paling berhasil dalam suatu berhasil dalam suatu kemajemukan. Oleh karenanya hal ini menjadi mutlak dilakukan di Negara kita yang majemuk. Kerjasama harus dilakukan untuk mengahsilkan pembaruan yang diinginkan. Selain itu, kerjasama juga memperkuat atau memberdayakan orang atau kelompok lain yang belum terlibat. Dengan kerjasama, masalah-masalah akibat perbedaan etnis, agama, dan budaya dapat diatasi. Contoh: kerjasama dalam membangun jembatan yang rusak secara dapat menyatukan warga di wilayah yang berbeda.
Kerja sama dapat pula dilakukan antarumat beragama. Kerjasama antarumat beragama meliputi berbagai bidang. Beberapa bidang kerja sama antarumat beragama antara lain sebagai berikut:
  1. Penegakan keadilan
  2. Perbaikan taraf hidup (ekonomi)
  3. Perbaikan ahklak

Terima kasih telah membaca ...:)
~3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar