Proses
terbentuknya seseorang menjadi orang yang beriman dan beragama tidaklah mudah.
Menurut Antonius Atosokhi Gea dalam Character Building III, iman terbentuk
melalui dua proses. Adapun kedua proses tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Timbulnya rasa cinta pada Allah SWT
Rasa cinta pada Allah SWT dapat ditimbulkan melalui
hal-hal berikut, yaitu:
- Mengenal Allah SWT
- Mengembangkan dan mendalami ilmu tentang Allah SWT
- Mengatasi tantangan dengan beribadah pada Allah SWT
2.
Berkembangnya rasa cinta pada Allah SWT
Beberapa cara
untuk mengembangkan rasa cinta pada Allah SWT, yaitu:
- Menjadikan cinta pada Allah SWT sebagai prioritas utama
- Membuktikan cinta kepada Allah SWT melalui perbuatan
B. MAKNA IBADAH PADA ALLAH SWT
Beberapa
makna ibadah yang kita lakukan pada Allah SWT, yaitu:
1.
Sebagai bentuk ketundukan pada Allah SWT
2.
Sebagai wujud cinta pada Allah SWT
3.
Sebagai bentuk komunikasi dan pengharapan pada Allah
SWT
C. PERISTIWA-PERISTIWA SPIRITUAL KEAGAMAAN
Menurut
Antonius Atosokhi Gea, ada beberapa hal yang harus kita lakukan dalam menyikapi
peristiwa-peristiwa spiritual keagamaan. Hal-hal tersebut antara lain sebagai
berikut:
1.
Menyesuaikan sudut pandang dan perasaan dengan
penganut agama lainnya
2.
Menghormati peristiwa spiritual agama lain
3.
Menghadapi setiap perbedaan dengan cara yang bijak
4.
Mengutamakan hal yang lebih penting
D. DIALOG ANTARAGAMA
Dialog antaragama dan interagama merupakan hal yang
perlu dikembangkan karena kita hidup dalam kemajemukan beragama. Dialog
merupakan pembicaraan langsung diantara orang-orang yang mempunyai pandangan
berbeda tentang sesuatu hal, dengan maksud untuk saling bertukar informasi,
sehingga dicapai saling pengertian. Dialog antaragama adalah pembicaraan
langsung diantara orang-orang yang berbeda agamanya. Sedangkan, dialog interagama
adalah pembicaraan langsung di antara pemeluk agama yang sama namun berbeda
dalam pemahaman dan penghayatannya terhadap agama tersebut.
Sebagai remaja yang sedang tumbuh, kita harus lebih
bijak dalam memahami setiap hal. Kita tidak hanya sekedar memeluk suatu agama,
percaya, dan beriman pada Tuhan. Tapi lebih dari itu kita harus berusaha untuk
bersikap dan berpikir labih toleran dalam hidup bersama. Terlebih hidup dalam
bangsa yang majemuk dan penuh keberagaman.
Apabila kita mampu mengembangkan sikap toleransi
antarumat beragama, maka kita dapat merasakan kedamian dan kesejukan dalam
hidup bersama. Kita juga dapat menjalankan apa yang kita yakini dengan nyaman
dan tenang.
Untuk mewujudkan kedamian dan kesejukkan dalam hidup
beragama, diperlukan dialog antar dan interagama. Melalui dialog antar dan
interagama, kita dapat mengenal dengan baik budaya dan kebiasaan satu sama
lain, sehingga dapat terbangun hubungan yang lebih toleran. Dialog antar dan
interagama juga berguna untuk membina persatuan serta memperdalam dan
memurnikan keyakinan kita sendiri.
E. KERJA SAMA ANTARUMAT BERAGAMA
Kerjasama merupakan hubungan yang dinilai paling
berhasil dalam suatu berhasil dalam suatu kemajemukan. Oleh karenanya hal ini
menjadi mutlak dilakukan di Negara kita yang majemuk. Kerjasama harus dilakukan
untuk mengahsilkan pembaruan yang diinginkan. Selain itu, kerjasama juga
memperkuat atau memberdayakan orang atau kelompok lain yang belum terlibat.
Dengan kerjasama, masalah-masalah akibat perbedaan etnis, agama, dan budaya
dapat diatasi. Contoh: kerjasama dalam membangun jembatan yang rusak secara
dapat menyatukan warga di wilayah yang berbeda.
Kerja sama dapat pula dilakukan antarumat beragama.
Kerjasama antarumat beragama meliputi berbagai bidang. Beberapa bidang kerja
sama antarumat beragama antara lain sebagai berikut:
- Penegakan
keadilan
- Perbaikan
taraf hidup (ekonomi)
- Perbaikan ahklak
Terima kasih telah membaca ...:)
~3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar